Monday 1 March 2021

Cara Menggunakan Close Up Filter pada Kamera

Pernahkah Anda membeli sebuah filter tapi setelah digunakan tampak tidak ada perubahan? Atau paling parah Anda pernah berpikir untuk menjualnya kembali?

Eits... Jangan dijual dulu!
Mungkin Anda belum mengetahui cara menggunakan filter tersebut. Sekedar berbagi pengalaman, saya pun pernah dua kali merasakan hal tersebut. Pertama, saat saya pertama kali menggunakan CPL filter dan kedua saat saya pertama kali menggunakan close up filter. Cara menggunakan CPL filter dapat dilihat pada tulisan saya sebelumnya (Filter Lensa Murah tapi Berkualitas?). Sementara itu, pada tulisan saya kali ini akan dibahas cara menggunakan close up filter. Penjelasan ditulis dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami.

Sunday 18 October 2020

5 Fakta Janda Bolong, Harganya Hanya Belasan Ribu Rupiah

    Pada tulisan kali ini, saya akan berbagi fakta tentang tanaman Janda Bolong yang katanya bisa bikin dompet kosong. Inilah fakta-fakta tanaman berharga selangit tersebut:
 
1. Bukan dari Indonesia
 
Persebaran alami Monstera adansonii atau Janda Bolong

    Mengutip dari laman Kompas.com, tanaman dengan nama latin Monstera adansonii ini merupakan tanaman tropis asal Amerika. Tanaman dari famili Araceae ini awalnya tersebar luas di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Selain itu, tanaman ini juga tumbuh di pulau-pulau bagian utara dari Amerika Selatan, seperti Antigua, Grenada, dan sekitarnya.

Suka tanaman eksotik? Baca juga: Memelihara Tanaman Pemakan Serangga Sangatlah Mudah

2. Harganya Tidak Mahal, Hanya Belasan Ribu Rupiah Saja  

    Meskipun lagi naik daun dan diberitakan mencapai ratusan juta rupiah, tanaman eksotik ini memiliki harga-harga yang variatif. Mulai dari belasan ribu hingga ratusan juta rupiah. Apa sih yang membuat harganya bermacam-macam? Umumnya, tanaman akan semakin mahal ketika memiliki keunikan yang tinggi. Sebagai contoh, jika pada umumnya Janda Bolong berwarna hijau polos, maka varian yang memiliki corak warna tidak umum akan dihargai lebih tinggi.

 Daun umum
 

  Daun variegata

    Keunikan genetik yang umumnya diraih pada tanaman adalah variegata. Variegata adalah keunikan genetik yang ditandai dengan adanya corak warna yang berbeda pada daun tanaman. Keunikan ini bersifat stabil dan langka, artinya tanaman yang memiliki keunikan ini sangatlah jarang dan akan selamanya membawa keunikan tersebut. Pada toko-toko online, Janda Bolong variegata ini ada yang dibanderol hingga 100 (seratus) juta rupiah. 

    Jadi, tidak perlu pusing jika kita hanya membeli varian yang umum didapatkan. Karena harga mahal yang sedang dibicarakan tersebut hanya berlaku bagi varian yang jarang saja.

3. Mengapa Dinamai "Janda ..."?

      Penamaan lokal pada tanaman umumnya berdasarkan sifat atau bentuknya. Monstera adansonii memiliki bentuk daun yang berlubang-lubang sehingga orang-orang Jawa dengan bahasa krama inggil sering menyebut "ron" (yang artinya daun)... "podho"/"dho" (pada) ... "bolong" (lubang). Jika disusun, "ron dho bolong" artinya daun-daunnya berlubang

Ron dalam bahasa Jawa krama inggil artinya daun

    Bagi pengguna bahasa Jawa sendiri, pengucapan kata-kata tersebut membingungkan. Sehingga terpleset menjadi rondho bolong yang artinya Janda Bolong. Itulah mengapa hingga kini tanaman tersebut dinamai secara lokal "Janda Bolong" seperti yang dilansir pada laman CNN.

Suka tanaman eksotik? Baca juga: Memelihara Tanaman Pemakan Serangga Sangatlah Mudah

4. Tidak Semua Genus Monstera Disebut "Janda Bolong"

       Genus Monstera memiliki lebih dari 30 spesies tanaman, contohnya Monstera obliqua, Monstera adansonii, dan Monstera deliciosa. Tanaman-tanaman tersebut memiliki keunikan berupa daun yang tampak berlubang atau robek secara alami. Orang awam yang sulit membedakan tanaman-tanaman tersebut pasti akan berpikir semua spesiesnya disebut Janda Bolong. Padahal sebutan itu pada dasarnya hanya ditujukan untuk Monstera adansonii.

 

Ilustrasi perbedaan Monstera obliqua dengan Monstera adansonii

5. Penutup Saja

    Sekian catatan yang dapat saya bagikan kali ini. Semoga bermanfaat.

Saturday 3 October 2020

5 Hal yang Perlu Diketahui agar Ternak Sugar Glider Makin Produktif

Wah, sudah lama sekali saya tak membuat catatan-catatan di blog ini. Kali ini saya akan membagikan cara untuk mengembangbiakkan sugar glider agar produktif. Langsung saja begini caranya:


Catatan ini dibuat berdasarkan pengalaman author dan hasil bertukar pikiran dengan para pecinta sugar glider lainnya. Jika ada perbedaan hasil harap dimaklumi.

1. Pejantan harus lebih agresif

Saturday 8 September 2018

Mitos seputar Tanaman Pemakan Serangga

Banyak sekali pikiran yang keliru begitu mendengar tentang tanaman pemakan serangga. Pada tulisan yang singkat ini, saya akan menjelaskan secara sederhana beberapa mitos yang sering muncul terkait tanaman unik ini.

Beberapa contoh tanaman pemakan serangga dari Dionaea muscipula dan Drosera.

1. "Berbahaya bagi saya dan keluarga saya" = MITOS.

Sunday 8 July 2018

Memelihara Tanaman Pemakan Serangga Sangatlah Mudah

Tanaman pemakan serangga adalah salah satu jenis tanaman yang sangat digemari oleh penghobi berkebun, terutama yang hobi dengan tanaman-tanaman dengan bentuk dan kemampuan yang atraktif. Tanaman ini dapat dikatakan masih sangat jarang dimiliki oleh masyarakat, bahkan dapat dikatakan distribusinya masih di bawah kaktus hias. Padahal tanaman ini memiliki keunggulan lebih pada kelembaban yang tinggi, tidak seperti kaktus hias yang akan busuk ketika kelembaban terlalu tinggi. Tanaman pemakan serangga juga dapat tahan pada sinar matahari langsung dan kondisi yang panas, asalkan medianya selalu lembab. Cocok dipelihara para pecinta tanaman yang tinggal di iklim Indonesia yang tropis ini.



Banyak orang takut sebelum mencoba. Mereka khawatir tanaman akan cepat mati karena tidak bisa merawat dengan baik. Padahal tanaman ini tidak terlalu rewel dan perawatannya sangatlah mudah. Inilah cara paling dasar dalam merawat tanaman pemakan serangga agar tetap sehat:

1. Siapkan wadah / tatakan / nampan / apapun yang dapat digunakan untuk menampung air,
2. Siapkan media berupa spaghnum moss. Anda dapat menemukannya di penjual tanaman hias, biasanya di penjual tanaman anggrek. Tetapi biasanya Anda akan mendapatkannya sepaket dengan pot juga saat membeli tanaman pemakan serangga (silakan ditanyakan dulu pada penjual apakah dapat atau tidak),
3. Media spaghnum moss termasuk media yang dapat menyerap dan mempertahankan air dengan sangat baik, sehingga kelembaban tetap terjaga. Media ini sangat awet, Anda hampir tidak perlu menggantinya kecuali Anda ingin memindah-mindah tanaman ke pot lain atau ingin menghilangkan alga (lapisan hijau di permukaan media) yang biasanya orang awam mengiranya sebagai lumut. Sebelum ditanam, media harus direndam dengan air agar lembab dan mudah dicacah sehingga dapat menempel baik dengan akar (air yang digunakan dijelaskan pada nomor 5). Setelah itu masukkan media ke pot dan tanam tanaman yang Anda miliki,
4. Setelah tanaman ditanam, letakkan pot ke wadah yang telah disiapkan pada nomor 1 dan isi wadah dengan air hingga kira-kira 1/2 (setengah) tinggi pot. Media akan otomatis menyerap air, sehingga kelembaban terjaga,
5. Gunakan air yang rendah mineral. Jika Anda memiliki TDS meter, nilai yang tercantum dari air yang digunakan harus di bawah 100 ppm. Agar Anda tidak pusing-pusing, paling mudah gunakan air kemasan Cle*, Amid*s, air hujan, air AC, atau air RO (biasanya tersedia bersama toko penjual air isi ulang),
6. Setelah semua selesai, letakkan di tempat yang cukup sinar matahari selama kurang lebih 5 jam dalam sehari. Agar terjaga kesehatannya, tanaman ini membutuhkan sinar matahari langsung (tetapi berikan matahari langsung pada pagi dan sore saja selama 3-4 hari jika tanaman dibeli dari daerah yang berbeda jauh keadaan lingkungannya, hal ini dimaksudkan untuk adaptasi lingkungan),
7. Nikmati atau tinggalkan tanaman, silakan, terserah. Jika air di wadah sudah sangat sedikit atau habis, segera isi lagi seperti nomor 4, jangan sampai media kekeringan,
8. Jangan diberi pupuk atau tanah yaaaa. Pupuk dan tanah akan membunuh tanaman pemakan serangga,
9. Biarkan tanaman ini mendapatkan serangganya secara alami, tidak perlu Anda rutin memberi serangga karena pada dasarnya tanaman-tanaman ini sudah cukup menarik para serangga. Jika Anda ingin memberinya rutin, berikan saja sebulan sekali pada salah satu daunnya.

Itulah cara paling dasar memelihara tanaman pemakan serangga. Di bawah ini adalah foto contoh yang telah dijelaskan di atas


Foto di atas menggunakan wadah tissue berbahan plastik lentur untuk menampung air dan tanaman yang sudah tertanam rapi diletakkan di atasnya. Contoh di atas adalah 2 (dua) dari banyak jenis tanaman pemakan serangga yang bermacam-macam.

Sekian tulisan ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.