Saturday 8 September 2018

Mitos seputar Tanaman Pemakan Serangga

Banyak sekali pikiran yang keliru begitu mendengar tentang tanaman pemakan serangga. Pada tulisan yang singkat ini, saya akan menjelaskan secara sederhana beberapa mitos yang sering muncul terkait tanaman unik ini.

Beberapa contoh tanaman pemakan serangga dari Dionaea muscipula dan Drosera.

1. "Berbahaya bagi saya dan keluarga saya" = MITOS.

*Tanaman pemakan serangga tidaklah berbahaya bagi siapapun. Seluruh bagian tubuh yang mereka gunakan untuk menangkap dan mencerna serangga adalah daun. Anda tidak akan terluka atau keracunan jika terjepit atau terkena cairannya.

2. "Tanaman pemakan serangga adalah sejenis tumbuhan putri malu, dan nama pemakan serangga hanya untuk penglaris saja" = MITOS.

*Semua tanaman pemakan serangga benar-benar mencerna nutrisi yang ada pada serangga yang mereka dapatkan dengan menggunakan cairan pencerna yang mereka miliki. Mereka membutuhkan nutrisi dari serangga karena mereka tidak dapat mencerna nutrisi dari tanah. Sistem pergerakannya memang sama seperti putri malu, yaitu karena adanya rangsangan sentuhan pada sensornya. Tetapi putri malu tidak memakan (mencerna) serangga sama sekali.

3. "Tanaman pemakan serangga sulit dipelihara" = RELATIF.

*Terdapat banyak jenis tanaman pemakan serangga dan mereka hidup di dataran yang berbeda-beda. Ada yang hidup di dataran rendah, ada yang hidup di dataran tinggi, dan ada yang hidup di dataran menengah (intermediate). Kebutuhan akan kondisi lingkungan sangat mempengaruhi hasil perawatan yang didapatkan. Jika Anda ingin merawatnya, pastikan Anda tanyakan dulu habitat dataran tanaman tersebut agar Anda tidak salah cara merawatnya. Kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula adalah memberikan air secara sembarangan. Anda dapat membaca pemberian air pada tulisan saya sebelumnya tentang memelihara tanaman pemakan serangga.

4. "Tanaman pemakan serangga harus selalu diberi makan serangga kalau tidak bisa-bisa cepat mati" = MITOS.

*Sama seperti tanaman pada umumnya, makanan utama tanaman ini sebenarnya adalah air dan cahaya. Nutrisi yang didapatkan dari serangga hanyalah pelengkap. Jika Anda merawatnya tanpa green house, Anda akan sering melihat tanaman ini sedang mencerna serangga tanpa Anda memberinya sendiri. Karena memang tanaman ini sudah cukup menarik perhatian serangga (umumnya serangga terbang). Jika Anda ingin memberikannya serangga sendiri, berikanlah saja seminggu atau sebulan sekali pada salah satu daunnya. Dan ingat, jangan diberi makanan manusia seperti roti dan sebagainya. Memang ada beberapa perawat yang memberikannya susu murni untuk tanamannya, tetapi hal ini tidak disarankan untuk pemula.

5. "Tanaman pemakan serangga mahal" = RELATIF.

*Tidak semua jenis tanaman pemakan serangga mahal. Jika Anda pemula, belilah sejenis drosera sessilifolia atau pinguicula primuliflora dengan harga 15-30 ribu rupiah saja. Untuk jenis lainnya seperti Dionaea muscipula (venus flytrap) dan sepantarannya memang terbilang merogoh kocek karena bermacam-macam jenisnya dan bentuknya menarik. Kecepatan tumbuhnya pun relatif lama dan sedang. Keuntungannya selain untuk mengurangi serangga dan peliharaan adalah tanaman pemakan serangga yang murah maupun yang mahal memiliki daya bertahan hidupnya sangat tinggi. Dengan sedikit perawatan yang benar, tanaman ini akan giat untuk berkembang biak dan Anda dapat dengan mudah menyelamatkan tanaman Anda yang sekarat. Bahkan beberapa spesies dapat membuat tanaman baru hanya dari bagian tubuhnya yang terlepas atau terpotong, sehingga Anda dapat memperbanyak tanaman ini dengan cepat selain harus menunggunya untuk berbunga.

Sekian tulisan ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment