1. Tugas Pendahuluan Telnet dan SSH Server Kelompok 7
2. Laporan Praktikum Telnet dan SSH Server Kelompok 7
B. DASAR TEORI
2. Laporan Praktikum Telnet dan SSH Server Kelompok 7
Tugas Pendahuluan - Network Scanner dan Probing
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Melakukan instalasi nmap
2.
Mengenalkan tentang penggunaan aplikasi
nmap untuk melakukan scanning dan probing pada host
3.
Mengenalkan tentang penggunaan aplikasi
nmap untuk melakukan scanning dan probing pada sebuah jaringan
4.
Membaca hasil outputdari nmap
B. DASAR TEORI
Pada
pemrograman berbasis socket, server adalah host yang menyediakan sebuah layanan
(service) dan client adalah host yang mengakses atau menggunakan layanan tersebut.
Soket sendiri adalah gabungan dari alamat IP dan nomor port, salah satu contohnya
adalah layanan mail di kampus menggunakan socket 202.9.85.49:25. Alamat IP dari
layanan adalah 202.9.85.49 dengan nomor port 25 (layanan berbasis protocol SMTP).
Atau dengan kata lain host dengan IP 202.9.85.3 membuka port nomor 25 untuk
menyediakan layanan SMTP. Pada praktikum kali ini kita melakukan pemindaian
terhadap port-port (port-scanning) yang terbuka pada suatu host. Layanan
jaringan dapat diserang dalam berbagai cara. Aplikasi layanan sendiri mungkin mempunyai
beberapa kelemahan seperti kesalahan pemrograman, penggunaan autentikasi / password
yang lemah, sensitive data tidak terenkripsi atau mengijinkan koneksi dari
berbagai alamat IP dan lain sebagainya. Kelemahan-kelemahan tersebut memungkinkan
host yang menyediakan layanan tersebut rentan terhadap serangan. Oleh karena
itu sebaiknya host hanya menyediakan layanan yang diperlukan saja, atau dengan
kata lain meminimalkan port yang terbuka.
Pemindaian
Port sebagai langkah awal untuk meretas layanan jaringan
Port
Scanner merupakan program yang didesain untuk menemukan layanan (service) apa
saja yang dijalankan pada host jaringan. Untuk mendapatkan akses ke host, penyerang
harus mengetahui titik-titik kelemahan yang ada. Sebagai contoh, apabila penyerang
sudah mengetahui bahwa host menjalankan proses SMTP server, ia dapat menggunakan
kelemahan-kelemahan yang ada pada SMTP server untuk mendapatkan akses. Dari
bagian ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa layanan yang tidak benar-benar
diperlukan sebaiknya dihilangkan untuk memperkecil resiko keamanan yang mungkin
terjadi.
Pemindaian
dengan menggunakan aplikasi Nmap
Nmap
(“Network Mapper”) adalah sebuah tool open source untuk eksplorasi dan audit keamanan
jaringan. Nmap menggunakan paket IP raw untuk mendeteksi host yang terhubung
dengan jaringan dilengkapi dengan layanan (nama aplikasi dan versi) yang diberikan,
sistem operasi (dan versi), apa jenis firewall/filter paket yang digunakan, dan
sejumlah karakteristik lainnya. Output Nmap adalah sebuah daftar target host
yang diperiksa dan informasi tambahan sesuai dengan opsi yang digunakan.
Berikut adalah beberapa informasi tambahan yang menarik untuk ditelaah :
1.
nomor port
2.
nama layanan
3.
status port : terbuka (open), difilter
(filtered), tertutup (closed), atau tidak difilter (unfiltered).
4.
nama reverse DNS
5.
prakiraan sistem operasi
6.
jenis device, dan
7.
alamat MAC.
Tipe-tipe
pemindaian dengan menggunakan Nmap connect scan (-sT)
Jenis
scan ini konek ke port sasaran dan menyelesaikan three-way handshake (SYN, SYN/ACK,
dan ACK). Scan jenis ini mudah terdeteksi oleh sistem sasaran.
-sS
(TCP SYN scan)
Paling
populer dan merupakan scan default nmap. SYN scan juga sukar terdeteksi, karena
tidak menggunakan 3 way handshake secara lengkap, yang disebut sebagai teknik
half open scanning. SYN scan juga efektif karena dapat membedakan 3 state port,
yaitu open, filterd ataupun close. Teknik ini dikenal sebagai half-opening
scanning karena suatu koneksi penuh TCP tidak sampai terbentuk. Sebaliknya,
suatu paket SYN dikirimkan ke port sasaran. Bila SYN/ACK diterima dari port
sasaran, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa port itu berada dalam status
LISTENING. Suatu RST/ACT akan dikirim oleh mesin yang melakukan scanning
sehingga koneksi penuh tidak akan terbentuk. Teknik ini bersifat siluman dibandingkan
TCP connect penuh, dan tidak aka tercatat pada log sistem sasaran.
TCP
FIN scan (-sF)
Teknik
ini mengirim suatu paket FIN ke port sasaran. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran
akan mengirim balik suatu RST untuk setiap port yang tertutup. Teknik ini hanya
dapat dipakai pada stack TCP/IP berbasis UNIX.
TCP
Xmas Tree scan (-sX)
Teknik
ini mengirimkan suatu paket FIN, URG, dan PUSH ke port sasaran. Berdasarkan RFC
793, sistem sasaran akan mengembalikan suatu RST untuk semua port yang
tertutup.
TCP
Null scan (-sN)
Teknik
ini membuat off semua flag. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran akan mengirim
balik suatu RST untuk semua port yang tertutup.
TCP
ACK scan (-sA)
Teknik
ini digunakan untuk memetakan set aturan firewall. Dapat membantu menentukan
apakah firewall itu merupakan suatu simple packet filter yang membolehkan hanya
koneksi-koneksi tertentu (koneksi dengan bit set ACK) atau suatu firewall yang menjalankan
advance packet filtering.
TCP
Windows scan
Teknik
ini dapat mendeteksi port-port terbuka maupun terfilter/tidak terfilter pada sistem
sistem tertentu (sebagai contoh, AIX dan FreeBSD) sehubungan dengan anomali dari
ukuran windows TCP yang dilaporkan.
TCP
RPC scan
Teknik
ini spesifik hanya pada system UNIX dan digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi
port RPC (Remote Procedure Call) dan program serta normor versi
C.
MENGGUNAKAN
NMAP (options)
1.
–sL à
List Scan - simply list targets to scan
2.
–sP à
Ping Scan - go no further than determining if host is online
3.
–v à
Increase verbosity level (use twice or more for greater effect)
4.
–F à
Fast mode - Scan fewer ports than the default scan
5.
–sV à
Probe open ports to determine service/version info
6.
–sC à equivalent to --script=default
7.
–sS/sT/sA/sW/sM à TCP SYN/Connect()/ACK/Window/Maimon scans- Masuk ke server 10.252.108.132 dengan perintah ssh student@10.252.108.132. Kemudian masuklah sebagai privilege sebagai "root" dengan perintah su-
- Kemudian
tampilkan informasi server berupa informasi CPU, RAM, Harddisk Size, partisi,
gateway. Informasi
Server :
a) CPU
- Perintah cat /proc/cpuinfo digunakan untuk menampilkan informasi CPU, melihat file pada /proc directori yang bukan merupakan file nyata (not real files).
b) RAM
- Perintah cat /proc/meminfo digunakan untuk melihat penggunaan memori komputer
- Perintah free –m digunakan untuk menampilkan RAM yang belum terpakai sistem, dalam hitungan megabyte
c) Harddisk Size
- Perintah blkid digunakan untuk menampilkan blok partisi detail dengan UUID-nya
- Perintah fdisk –l digunakan untuk cek partisi di disk. Fdisk dapat menampilkan partisi dan detail filesystem serta ukuran untuk masing-masing partisi.
d) Partisi
- Perintah lsblk digunakan untuk menampilkan disk partisi detail dengan blok disk/partisinya
e) Gateway
- Perintah route –n digunakan untuk menampilkan tabel routing - Mengubah ke IP Static dengan melakukan konfigurasi IP Address dari interface eth0, maka editlah network interface dengan cara mengetikkan perintah nano /etc/network/interfaces. Simpan pengaturan dengan cara menekan tombol "ctrl+x" dan tekan Enter.
- Untuk menerapkan pengaturan tersebut maka caranya dengan merestart Network Interface dengan mengetikkan perintah /etc/init.d.d/networking restart pada terminal. Kemudian cek Network Interface apakah sudah berubah seperti konfigurasi yang kita terapkan tersebut dengan mengetikkan perintah ifconfig.
- Lakukan pengetesan dengan melakukan "ping"
No comments:
Post a Comment