Sunday 17 May 2015

3. Network Scanning and Probing

Tugas Pendahuluan - Network Scanner dan Probing

A.   TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Melakukan instalasi nmap
2.      Mengenalkan tentang penggunaan aplikasi nmap untuk melakukan scanning dan probing pada host
3.      Mengenalkan tentang penggunaan aplikasi nmap untuk melakukan scanning dan probing pada sebuah jaringan
4.      Membaca hasil outputdari nmap

       B.  DASAR TEORI

Pada pemrograman berbasis socket, server adalah host yang menyediakan sebuah layanan (service) dan client adalah host yang mengakses atau menggunakan layanan tersebut. Soket sendiri adalah gabungan dari alamat IP dan nomor port, salah satu contohnya adalah layanan mail di kampus menggunakan socket 202.9.85.49:25. Alamat IP dari layanan adalah 202.9.85.49 dengan nomor port 25 (layanan berbasis protocol SMTP). Atau dengan kata lain host dengan IP 202.9.85.3 membuka port nomor 25 untuk menyediakan layanan SMTP. Pada praktikum kali ini kita melakukan pemindaian terhadap port-port (port-scanning) yang terbuka pada suatu host. Layanan jaringan dapat diserang dalam berbagai cara. Aplikasi layanan sendiri mungkin mempunyai beberapa kelemahan seperti kesalahan pemrograman, penggunaan autentikasi / password yang lemah, sensitive data tidak terenkripsi atau mengijinkan koneksi dari berbagai alamat IP dan lain sebagainya. Kelemahan-kelemahan tersebut memungkinkan host yang menyediakan layanan tersebut rentan terhadap serangan. Oleh karena itu sebaiknya host hanya menyediakan layanan yang diperlukan saja, atau dengan kata lain meminimalkan port yang terbuka.
Pemindaian Port sebagai langkah awal untuk meretas layanan jaringan
Port Scanner merupakan program yang didesain untuk menemukan layanan (service) apa saja yang dijalankan pada host jaringan. Untuk mendapatkan akses ke host, penyerang harus mengetahui titik-titik kelemahan yang ada. Sebagai contoh, apabila penyerang sudah mengetahui bahwa host menjalankan proses SMTP server, ia dapat menggunakan kelemahan-kelemahan yang ada pada SMTP server untuk mendapatkan akses. Dari bagian ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa layanan yang tidak benar-benar diperlukan sebaiknya dihilangkan untuk memperkecil resiko keamanan yang mungkin terjadi.
Pemindaian dengan menggunakan aplikasi Nmap
Nmap (“Network Mapper”) adalah sebuah tool open source untuk eksplorasi dan audit keamanan jaringan. Nmap menggunakan paket IP raw untuk mendeteksi host yang terhubung dengan jaringan dilengkapi dengan layanan (nama aplikasi dan versi) yang diberikan, sistem operasi (dan versi), apa jenis firewall/filter paket yang digunakan, dan sejumlah karakteristik lainnya. Output Nmap adalah sebuah daftar target host yang diperiksa dan informasi tambahan sesuai dengan opsi yang digunakan. Berikut adalah beberapa informasi tambahan yang menarik untuk ditelaah :
1.      nomor port
2.      nama layanan
3.      status port : terbuka (open), difilter (filtered), tertutup (closed), atau tidak difilter (unfiltered).
4.      nama reverse DNS
5.      prakiraan sistem operasi
6.      jenis device, dan
7.      alamat MAC.
Tipe-tipe pemindaian dengan menggunakan Nmap connect scan (-sT)
Jenis scan ini konek ke port sasaran dan menyelesaikan three-way handshake (SYN, SYN/ACK, dan ACK). Scan jenis ini mudah terdeteksi oleh sistem sasaran.
-sS (TCP SYN scan)
Paling populer dan merupakan scan default nmap. SYN scan juga sukar terdeteksi, karena tidak menggunakan 3 way handshake secara lengkap, yang disebut sebagai teknik half open scanning. SYN scan juga efektif karena dapat membedakan 3 state port, yaitu open, filterd ataupun close. Teknik ini dikenal sebagai half-opening scanning karena suatu koneksi penuh TCP tidak sampai terbentuk. Sebaliknya, suatu paket SYN dikirimkan ke port sasaran. Bila SYN/ACK diterima dari port sasaran, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa port itu berada dalam status LISTENING. Suatu RST/ACT akan dikirim oleh mesin yang melakukan scanning sehingga koneksi penuh tidak akan terbentuk. Teknik ini bersifat siluman dibandingkan TCP connect penuh, dan tidak aka tercatat pada log sistem sasaran.
TCP FIN scan (-sF)
Teknik ini mengirim suatu paket FIN ke port sasaran. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran akan mengirim balik suatu RST untuk setiap port yang tertutup. Teknik ini hanya dapat dipakai pada stack TCP/IP berbasis UNIX.
TCP Xmas Tree scan (-sX)
Teknik ini mengirimkan suatu paket FIN, URG, dan PUSH ke port sasaran. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran akan mengembalikan suatu RST untuk semua port yang tertutup.
TCP Null scan (-sN)
Teknik ini membuat off semua flag. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran akan mengirim balik suatu RST untuk semua port yang tertutup.
TCP ACK scan (-sA)
Teknik ini digunakan untuk memetakan set aturan firewall. Dapat membantu menentukan apakah firewall itu merupakan suatu simple packet filter yang membolehkan hanya koneksi-koneksi tertentu (koneksi dengan bit set ACK) atau suatu firewall yang menjalankan advance packet filtering.
TCP Windows scan
Teknik ini dapat mendeteksi port-port terbuka maupun terfilter/tidak terfilter pada sistem sistem tertentu (sebagai contoh, AIX dan FreeBSD) sehubungan dengan anomali dari ukuran windows TCP yang dilaporkan.
TCP RPC scan
Teknik ini spesifik hanya pada system UNIX dan digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi port RPC (Remote Procedure Call) dan program serta normor versi
C.    MENGGUNAKAN NMAP (options)
1.        –sL à List Scan - simply list targets to scan
2.        –sP à Ping Scan - go no further than determining if host is online
3.        –v à Increase verbosity level (use twice or more for greater effect)
4.        –F à Fast mode - Scan fewer ports than the default scan
5.        –sV à Probe open ports to determine service/version info
6.        –sC à equivalent to --script=default
            7.        –sS/sT/sA/sW/sM à TCP SYN/Connect()/ACK/Window/Maimon scans

B.    PERCOBAAN

Percobaan C.1. Network scan 
Langkah percobaan

1.      Jalankan nmap dengan menggunakan option : -sL .
a)      Ada berapa host yang sedang dalam keadaan beroperasi ?
Dari output terlihat beberapa host antara lain pada IP 10.252.108.20, 10.252.108.17, 10.252.108.9, www.pens.ac.id, dan lecturer.pens.ac.id tidak di scan dan tidak ditemukan host yang dalam keadaan beroperasi, ini artinya kita belum mendapatkan host yang terhubung dengan jaringan.
2.   Jalankan nmap dengna menggunakan option : -sP 
a)      Ada berapa host yang sedang dalam keadaan beroperasi ?
Dari output terlihat beberapa host antara lain pada IP 10.252.108.20, 10.252.108.17, 10.252.108.9, www.pens.ac.id, dan lecturer.pens.ac.id mulai di scan dan didapatkan host yang sedang beroperasi ada 5 host,dengan waktu scan 6.87 detik.
b)      Adakah perbedaan hasil dengan menggunakan option –sL ?  Sebutkan perbedaannya dan jelaskan maksud dari informasi tambahan yang muncul !
Menurut bantuan penggunaan nmap –sL digunakan untuk melakukan List Scan yaitu hanya mendaftar target-target untuk di scan. Sedangkan –sP digunkan untuk Ping Scan yaitu untuk menentukan bila terdapat host yang sedang online. Sehingga perbedaan hasil antara percobaan option –sL dan option –Sp sudah dapat terlihat pada hasil capture option –sL 10.252.108.20, 10.252.108.17, 10.252.108.9, www.pens.ac.id, dan lecturer.pens.ac.id tidak di scan dan belum ditemukan host yang dalam keadaan beroperasi, sementara ketika dijalankan option –Sp host 10.252.108.20, 10.252.108.17, 10.252.108.9, www.pens.ac.id, dan lecturer.pens.ac.id mulai discan dan didapatkan 5 host yang dalam keadaan beroperasi.
5.    Tambahkan option “-v” pada percobaan 2.   
a)      Amati perbedaan hasil yang ada! Beri komentarmu!
Ketika ditambahkan option -v maka scanning untuk host dengan IP 10.252.108.20 mencapai 0.00050s latency lebih lambat dari sebelumnya yaitu 0.00042s latency, IP 10.252.108.17 mencapai 0.00053s latency lebih lambat dari sebelumnya yaitu 0.00046s latency, IP 10.252.108.9 mencapai 0.00025s latency lebih cepat dari sebelumnya yaitu 0.00041s latency, IP 202.9.85.27 mencapai 0.00030s latency lebih cepat dari sebelumnya yaitu 0.00037s latency, IP 202.9.85.69 mencapai 0.00039s latency lebih cepat dari sebelumnya 0.00040s latency. Dan didapatkanhost yang sedang beroperasi terdapat 5 host, dengan waktu scan lebih cepat menjadi 6.85 detik.

Percobaan C.2. Hosts scan 
Langkah percobaan
1.                  Lakukan pemindaian ke alamat host : scanmap.eepis-its.edu dengan memakai teknik pemindaian
a)      –F
Sesuai dengan bantuan penggunaan dari nmap –F merupakan fungsi Fast mode yaitu dengan men-Scan lebih sedikit port dari default Scannya. Sehingga teknik pemindaian menggunakan –F menghasilkan proses penscan-nan yang lebih cepat.
a)      -sV

Sementara fungsi –sV menurut manual digunakan untuk memeriksa port yang terbuka untuk menentukan service/version info. Seperti pada tampilan pemindaian menggunakan –sV diatas tampak informasi tambahan berupa Version dari masing-masing Port, terdapat 979 port yang tertutup dan terdapat pemberitahuan bahwa service detection telah dilakukan. Lama waktu pemindaian menggunakan –sV ini adalah selama 137.91 detik.

3.         Catat dan bandingkan hasil dari kedua opsi diatas ! Beri komentarmu!
Dari hasil kedua opsi diatas didapatkan perbedaan yang paling mendasar dari kedua opsi diatas adalah lama waktu pemindaian, karena untuk opsi –F (fast mode port yang di scan lebih sedikit) sehingga proses pemindaian dilakukan dengan cepat. Sedangkan pemindaian menggunakan opsi –sV karena digunakan untuk memeriksa semua port yang terbuka sehingga akan tampil beberapa informasi versinya namun membutuhkan waktu pemindaian yang relative lebih lama dibandingkan dengan menggunaka opsi –F.

Percobaan C.3. Hosts scan dengan menggunakan script yang telah disediakan oleh nmap
1.                  Dengan menggunakan  manual dari nmap :
a.   Di folder mana, scripts nmaps disimpan dalam sistem 
        Direktori tersimpannya nmap ada pada /usr/share/nmap/script.
b.   Jelaskan penggunaan dari scripts (-sC) ! 
Seperti hasil manual bantuan penggunaan nmap, fungsi –sC sama dengan --script==default yang digunakan untuk menScan script.
Opsi -sC hanya menjalankan nmap scan menggunakan default script saja atau setara dengan parameter –script=default. Untuk menjalankan script lain dapat menggunakan banyak parameter lain seperti:
–script <filename>|<category>|<directory>|<expression>[,…] untuk menjalankan script tertentu
–script-args <args> untuk memberikan argument pada script tersebut
–script-args-file <filename> untuk memberikan argument pada file script tertentu
–script-help <filename>|<category>|<directory>|<expression>|all[,…] untuk menjalankan help script tertentu
–script-trace parameter ini mirip dengan –packet-trace, namun bekerja pada level aplikasi bukan pada  packet by packet
–script-updatedb digunakan mengupdate database script ditemukan di script / script.db yang digunakan oleh Nmap untuk menentukan default scripts and categories yang tersedia


2.  Lakukan pemindaian ke alamat yang telah diberikan dengan menggunakan opsi –sC. Amati perbedaan hasil dari perintah yang dijalankan pada percobaan nomor 2. Jelaskan minimal tiga percobaan yang kamu peroleh ! 
Dapat kita lihat fungsi –sC sama dengan --script==default yang digunakan untuk menscan script. Dari hasil print out diatas dalam penggunaan –sC juga akan menampilkan service dari port-port yang sedang terbuka dan penjelasan script service dari setiap port. Serta akan menampilkan host script dari computer tersebut. Dengan lama waktu pemindaian 17.89 detik. Berbeda dengan penggunaan fungsi –sV meskipun memiliki kemiripan yaitu digunakan untuk memeriksa port yang terbuka tetapi dilakuakan penentuan service/version info yang lebih ditekankan. Serta dilakukan pengaktifan service detection. Yang mengakibatkan lama waktu pemindaian adalah selama 137.91 detik lebih lama daripada menggunakan -sC. Untuk teknik pemindaian menggunakan –F menghasilkan proses penscan-nan yang lebih cepat karena yang lebih ditekankan adalah penScanan port yang lebih sedikit.

D. TUGAS

1. Jalankan nmap dengan menggunakan teknik TCP half open atau dengan menggunakan opsi –sS. Amati paket anatara host anda dan hoist target dengan menggunakan wireshark.  Apakah yang dimaksud dengan half-open dengan melihat hasil dari analisa paket anda? Gambarkan diagram TCPnya. 
è Hasil tampilan pemanggilan 10.252.108.20, 10.252.108.17, 10.252.108.9, www.pens.ac.id, dan lecturer.pens.ac.id  dengan –sS dalam wireshark menunjukkan IP dari 10.252.108.20, 10.252.108.17, 10.252.108.9, www.pens.ac.id, dan lecturer.pens.ac.id destination merupakan IP 10.252.108.177 dengan protocol TCP yang berada pada state [RST,ACK]. Setelah dilakukan TCP filter agar dapat mengetahui state yang terjadi pada IP 202.9.85.27 dan 10.252.108.177 seperti gambar diatas.
Dapat dilihat [SYN] merupakan step awal pembukaan paket yakni source dari 10.252.108.177 dengan melakukan pemindaian –sS kepada destination 202.9.85.27 kemudian hanya berhenti di [RST,ACK] tidak berakhir dengan penutupan yaitu [FIN] sehingga disebut dengan half-open karena tidak sampai selesai.
Sehingga menghasilkan TCP graph sebagai berikut ini:
2.   Dengan menggunakan referensi dari
http://www.sans.org/reading_room/whitepapers/hackers/fundamentalscomputer-hacking_956,  apa yang harus dilakukan oleh hacker  untuk mengetahui informasi dari hosts target  yang akan diserang ?
è    Mencari informasi korban atau foot printing dilakukan dengan menentukan ruang lingkup pencarian informasi, enumerasi jaringan, mengintrogasi DNS korban, melakukan pengintaian terhadap aktifitas jaringan korban.
3.  Beri kesimpulan dari percobaan-percobaan yang telah anda lakukan diatas !
Kesimpulan :
è Pada percobaan kali ini kita diajarkan untuk mencoba melakukan scanning dan probing pada suatu host yaitu 10.252.108.20, 10.252.108.17, 10.252.108.9, www.pens.ac.id, dan lecturer.pens.ac.id. Scanning merupakan salah satu langkah yang dasar dalam memetakan jaringan untuk menentukan apakah sistem tersebut masih hidup (menyala). Merupakan step kedua yang dilakukan untuk melakukan hacking pada suatu host atau jaringan. Tools yang dilakukan untuk melakukan scanning kali ini adalah dengan nmap. Opsi-opsi dalam nmap yang dapat melakukan pemindaian (scanning) dengan paling cepat dan paling lengkap contentnya telah dipraktikan seperti hasil dan cara penggunaanya dapat dilihat dalam hasil praktikum diatas
è Nmap adalah sebuah tool open source untuk eksplorasi dan audit keamanan jaringan. Nmap menggunakan paket IP raw untuk mendeteksi host yang terhubung dengan jaringan dilengkapi dengan layanan (nama aplikasi dan versi) yang diberikan, sistem operasi (dan versi), apa jenis firewall/filter paket yang digunakan, dan sejumlah karakteristik lainnya.
è Output Nmap adalah sebuah daftar target host yang diperiksa dan informasi tambahan sesuai dengan opsi yang digunakan. Berikut adalah beberapa informasi tambahan yang menarik untuk ditelaah :
Ø  nomor port
Ø  service
Ø  status port : terbuka (open), difilter (filtered), tertutup (closed), atau tidak difilter
Ø  (Unfiltered).
Ø  nama reverse DNS
Ø  prakiraan sistem operasi
Ø  jenis device, dan
Ø  alamat MAC.
è Terdapat banyak parameter yang disediakan oleh nmap untuk melakukan footprinting yaitu dengan pencarian informasi, enumerasi jaringan, mengintrogasi DNS korban, melakukan pengintaian terhadap aktifitas jaringan korban.

DAFTAR PUSTAKA

URL http://nmap.org/book/nse-usage.html

No comments:

Post a Comment